Rabu, 26 Maret 2014

Tugas Sofkill Kewirausahaan



MENULIS TENTANG KEWIRAUSAHAAN DALAM PREPSEKTIF SEJARAH

1.Karakteristik Wirausahawan
Wirausaha adalah seseorang yang bebas dan memiliki kemampuan untuk hidup mandiri dalam menjalankankegiatan usahanya atau bisnisnya. Seorang wirausaha bebas merancang, menentukan, mengelola dan mengendalikan semua usahanya. Seseorang yang memiliki jiwa dan sikap wirausaha selalu tidak puas dengan apa yang telah dicapainya. Dari waktu ke waktu, seorang wirausaha selalu meningkatkan usahanya. Ia selalu berkreasi dan berinovasi tanpa henti karena dengan berkreasi dan berinovasilah semua peluang dapat diperolehnya.
ciri-ciri karakteristik seorang wirausaha meliputi :
1.      Memiliki Rasa Percaya Diri
2.      Berorientasi pada Tugas dan Hasil
Maksudnya Seorang wirausaha harus mempunyai sikap tanggung jawab pada tugas-tugas yang dibebankan kepadanya. Ia juga harus bertanggung jawab pada hasil dari tugas yang dibebankannya.
3.      Berani Mengambil Resiko
Sebagai wirausaha,seseorang haruslah berani mengambil resiko dan  menghadapi resiko apapun terhadap langkah yang telah diambilnya.
4.      Memiliki Jiwa Kepemimpinan
Kepemimpinan sangat dibutuhkan oleh seorang wirausaha untuk memimpin pegawainya. Seseorang tidak akan bisa menjadi seorang wirausaha bila ia tidak bisa memimpin, baik memimpin diri sendiri maupun memimpin orang lain.
5.      Keorisinilan
Keorisinilan atau keaslian maksudnya bahwa orang yang ingin menjadi wirausaha harus mempunyai ide-ide kreatif, bukan dari orang lain atau hasil dari plagiarism.
6.      Berorientasi ke Masa Depan
Seorang wirausaha harus mempunyai pandangan tentang masa depan dan bertekad untuk meraih kesuksesan di masa depan. Seorang wirausaha haruslah bisa mencari peluang baru untuk kebutuhan mangsa pasarnya di kemudian hari.

7.      Jujur dan Tekun
‘Kejujuran dan ketekunan merupakan kunci kesuksesan,’.seorang wirausaha haruslah mempunyai sikap jujur dan tekun terhadap diri sendiri, keluarga, masyarakat, dan pegawai-pegawainya. Tekun dalam mencari ide-ide baru yang lebih kreatif dari ide-ide yang sebelumnya dan tekun dalam merintis usahanya baru agar dapat berkembang. Jika seorang wirausaha tidak jujur dan tidak tekun, bisa dipastikan wirausaha tersebut tidak akan berhasil dalam usahanya.

8.      Memiliki Motif Berprestasi Tinggi
Menurut Gede Anggan Suhanda, motif berprestasi adalah suatu nilai sosial yang menekankan pada hasrat untuk mencapai yang terbaik guna mencapai kepuasan secara pribadi. Faktor dasarnya adalah kebutuhan yang harus dipenuhi.
9.      Memiliki Kreativitas Tinggi
Menurut Teodore Levite, kreativitas adalah kemampuan untuk berfikir tentang hal-hal baru dan berbeda.Oleh karena itu, kreativitas adalah menciptakan sesuatu dari yang asalnya tidak ada. Rahasia kewirausahaan dalam menciptakan nilai tambah barang dan jasa terletak pada penerapan kreativitas dan inovasi untuk memecahkan masalah dan meraih peluang yang dihadapi setiap hari.

10.  Memiliki Perilaku Inovatif Tinggi
Menjadi wirausaha yang handal tidaklah semudah yang dibayangkan. Namun, wirausaha juga tidak sesulit yang dibayangkan oleh kabanyakan orang, karena walau bagaimanapun setiap orang sedang dalam proses belajar berwirausaha. Setiap wirausaha harus selalu berkreasi dan berinovasi agar usahanya tetap berkembang meski menjamurnya saingan. Sesungguhnya kewirausahaan dalam batas tertentu adalah untuk semua orang. Setiap orang memiliki cita-cita, impian, atau sekurang-kurangnya harapan untuk meningkatkan kualitas hidupnya sebagai manusia. Hal ini merupakan semacam ‘intuisi’ yang mendorong manusia normal untuk bekerja dan berusaha. ‘Intuisi’ ini berkaitan dengan salah satu potensi kemanusiaan, yakni daya imajinasi kreatif yang dapat digunakan untuk berkreasi dan berinovasi.
11.  Selalu Memiliki Komitmen dalam Pekerjaan, Etos Kerja dan Tanggung Jawab
Seorang wirausaha harus memiliki jiwa komitmen dalam usahanya dan tekad yang bulat didalam mengambil suatu keputusan pada usaha yang digelutinya. Dalam menjalankan usahanya Oleh karena itu, penting sekali bagi seorang wirausaha untuk memiliki komitmen terhadap usaha dan pekerjaannya.

12.  Mandiri atau Tidak Ketergantungan pada Orang Lain
Seorang wirausaha harus menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda melalui berfikir kreatif dan bertindak inovatif untuk menciptakan peluang baru, maka seorang wirausaha harus mempunyai kemampuan kreatif dalam mengembangkan ide dan pikirannya terutama dalam menciptakan peluang usaha yang digelutinya tanpa harus bergantung pada orang lain.

13.  Selalu Mencari Peluang
Esensi kewirausahaan yaitu tanggapan yang positif terhadap peluang untuk memperoleh keuntungan untuk diri sendiri dan atau pelayanan yang lebih baik pada pelanggan dan masyarakat, cara yang etis dan produktif untuk mencapai tujuan, serta sikap mental untuk merealisasikan tanggapan yang positif tersebut.
14.  Memiliki Kemampuan Manajerial
Seorang wirausaha harus memiliki kemampuan perencanaan usaha, mengorganisasikan usaha, memvisualisasikan usaha, mengelola usaha dan sumber daya manusia, mengontrol usaha, maupun kemampuan mengintegrasikan operasi perusahaannya yang semuanya merupakan kemampuan manajerial yang wajib dimiliki dari seorang wirausaha.
Penentuan Potensi Kewirausahaan 
1.      Faktor – faktor yang dapat menentukan Potensi Kewirausahaan sebagai berikut
2.      Kemampuan Inovatif 
3.      Toleransi terhadap kemenduaan 
4.      Keinginan untuk berprestasi 
5.      Kemampuan perencanaan realistis 
6.      Kepemimpinan tolerasi kepada tujuan 
7.      Objekvitas Tanggung jawab 
8.      Kemampuan beradaptasi 
9.      Kemampuan sebagai pengorganisir dan administrator 

Pengembangan NACH 
1.      Tahap Pertama dalam pelatihan membantu menyadarkan orang – orang pada potensi mereka untuk mendapatkan karakteristik kewirausahaan . Mereka diminta untuk menulis rencana – rencana tertentu bagi perunahan pribadi untuk dua tahun yang akan datang. 
2.      Tahap kedua dipusatkan untuk pengembangan diri apa yang diistilahkan sindrom prestasi. Individu – individu diajurkan untuk berpikir, berbicara, bertindak dan menyadari orang lain sebagai pribadi dengan n Ach tinggi. 
3.      Tahap ketiga berhubungan dengan dukungan kognitif. Tujuannya untuk membantu orang menghubungkan cara berfikir baru dengan asumsi mereka sebelumnya dan cara melihat dunia. 

MANAJEMEN DALAM KEWIRAUSAHAAN
Pengertian Manajemen dan Organisasi :
  • Setiap perusahaan memiliki tujuan, untuk mencapai tujuan perusahaan adalah Manajemen.
  • Manajemen dan Organisasi tidak dapat dipisahkan satu sama lain, manajemen bagian organisasi dan sebaliknya.
  • Manajemen merupakan alat untuk mencapai tujuan.
  • Organisasi merupakan tempat untuk mencapai tujuan.
  • Manajemen dapat diartikan sebagai proses dari perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengendalian untuk mencapai tujuan tertentu.
  • Manajemen adalah proses pengelolaan suatu kegiatan atau usaha dari awal hingga perusahaan berjalan dan bangkrut.
  • Manajemen merupakan alat untuk mencapai suatu tujuan dengan melalui suatu proses.

 Fungsi manajemen dalam bisnis :
Proses untuk mencapai tujuan menjadi fungsi manajemen:
1.      Planning
Perencanaan adalah proses menentukan arah yang akan ditempuh dan kegiatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
2.      Organizing
Pengorganisasian adalah proses pengelompokan berbagai kegiatan atau pekerjaan dalam unit-unit.Tujuannya adalah supaya tertata dengan jelas antara tugas, wewenang, dan tanggung jawab serta hubungan kerja dengan sebaik mungkin dalam bidangnya masing-masing.
3.      Actuating
Menggerakkan atau melaksanakan adalah proses untuk menjalankan kegiatan atau pekerjaan dalam organisasi.
4.      Controling
Pengawasan adalah proses untuk mengukur dan menilai pelaksanaan tugas apakah telah sesuai dengan rencana.
Dalam manajemen bisnis, aspek aspek yang memerlukan perhatian terdiri atas Manajemen Produksi, Manajemen Keuangan, Manajemen Pemasaran, dan manajemen Sumber Daya Manusia.

2.TENTANG IDENTIFIKASI PELUANG USAHA
Keingintahuan dan minat pada apa yang terjadi di dunia merangsang orientasi Eksternal Orientasi internal merangsang penggunaan sumber daya-sumber daya pribadi untuk mengidentifikasi peluang venture baru.

Orientasi Eksternal didapat dari:
1.      Konsumen
Pemakaian barang dan atau jasa untuk kepentingan diri sendiri, keluarga, orang lain dan makhluk hidup lain, memenuhi kebutuhan mereka yang mungkin belum terpenuhi oleh produk/jasa yang telah ada. contohnya: kita tahu bahwa konsumen menginginkan adanya jasa pendidikan untuk anak-anak yang dibuat secara customize /khusus.
2.       Perusahaan yang sudah ada
Melakukan pengamatan terhadap usaha-usaha yang kira-kira bisa diterima oleh pasar dan melakukan modifikasi atas usaha tersebut sehingga punya keunggulan yang lebih. contohnya: kita tahu bahwa batik ternyata sedang digemari oleh masyarakat, maka kita bisa membuka usaha toko atau produsen batik, tetapi dengan penambahan value tertentu (merek atau rancangan yang menarik). Perlu diingat, meskipun kita seakan-akan mencontoh dari usaha yang telah ada, kita tetap harus tunduk dengan aturan yang berlaku, misalnya aturan tentang hak paten.
3.       Saluran distribusi
Lokasi  kegiatan pemasaran yang berusaha memperlancar dan mempermudah penyampaian barang dan jasa dari produsen ke konsumen, sehingga penggunanya sesuai dengan yang diperlukan.
Mendapatkan ide usaha/produk baru dari saluran distribusi karena merekalah yang langsung berhubungan dengan konsumen sehingga biasanya lebih paham tentang keinginan konsumen. Contohnya: saat ini kita sudah memproduksi keripik yang dititipkan ke warung-warung (warung di sini termasuk saluran distribusi), maka kita bisa meminta masukan dari si pemilik warung, kira-kira jenis jajanan apalagi yang disukai oleh konsumen
4.      Pemerintah
Ide usaha bisa di dapat dari berbagai macam peraturan yang dikeluarkan oleh pemerintah. Contohnya: pemerintah mengeluarkan larangan ekspor rotan mentah, maka kita bisa mendirikan usaha pengolahan rotan. Dengan adanya larangan peraturan yang dibuat pemerintah tersebut memacu kita untuk berwirausahaan dan peranan pemerintah juga diperlukan



5.      Penelitian dan Pengembangan
Usaha baru seringkali didapat dari hasil penelitian dan pengembangan yang berhasil menemukan produk baru. Contohnya: kita berhasil menemukan cara untuk membuat brownies yang enak dari ubi, maka kita bisa mengembangkan penemuan tersebut sebagai usaha baru.

Orientasi Internal didapat dari:
Tiga Tahap penggunaan sumber daya – sumber daya internal yaitu:
1.      Analisa konsep hingga bisa terdefinisi dengan jelas, termasuk penguraian masalah yang perlu dipecahkan.
2.      Penggunaan daya ingat untuk menemukan kesamaan dan unsur-unsur yang nampaknya berhubungan dengan konsep dan masalah-masalahnya.
3.      Rekombinasi unsur-unsur tersebut dengan cara baru dan bermanfaat untuk memecahkan masalah-masalah dan membuat konsep dasar bisa dipraktekkan

Sumber Gagasan Bagi Produk dan Jasa Baru:
  •   Kebutuhan akan sumber penemuan
  •  Hobi atau kesenangan pribadi
  •   Mengamati kecenderungan-kecenderungan
  • Mengamati kekurangan-kekurangan produk dan jasa yang ada
  • Kegunaan lain dari barang-barang biasa
  • Pemanfaat produk dari perusahaan lain

Proses Perencanaan dan Pengembangan Produk:
1.      Tahap Gagasan
Proses pengembangan produk baru berawal dari pencarian ide. Ide produk baru dapat berasal dari sejumlah sumber, misalnya departemen riset dan pengembangan, konsumen, ilmuwan, pesaing, karyawan (terutama wiraniaga), anggota saluran distribusi (distributor), dan manajemen puncak. Biasanya gagasan yang muncul dari sisi teknologi pemisahaan cenderung akan dirunuskan dalam technological terms (misalnya, gagasan mobil baru didasarkan pada desain yang diperbaiki untuk aerodinamis) atau karakteristik fisik (seperti ponsel baru yang lebih ringan dan kecil). Bila gagasan berasal dari konsumen atau distributor, kecenderungannya adalah bahwa ide tersebut dijabarkan dalam konteks manfaat pemecahan masalah (misalnya, koper atau tas yang dapat mudah dimasukkan ke dalam overhead compartment di pesawat). Oleh sebab itu, konsep produk baru harus dinyatakan dalam dua aspek:
v  Spesifikasi manfaat yang bakal diterima oleh para pelanggan potensial.
v  Definisi atribut fisik atau teknologi yang dapat menghasilkan manfaat-manfaat tersebut.
1.       Tahap Pengembangan Produk
Ide-ide yang menarik harus disempurnakan menjadi konsep produk yang dapat diuji.Ide Produk adalah produk yang mungkin ditawarkan perusahaan ke pasar.Sedangkan citra produk adalah gambaran khusus yang diperoleh konsumen mengenai produk yang masih potensial ataupun yang sudah actual.pengembangan produk merupakan upaya teknis yang mengubah suatu konsep menjadi produk nyata(Working Product).
Kesesuaian Jenis Produk/Jasa bagi Industri Kecil
  1. Industri Kecil yang dipengaruhi Lokasi
a.       Industri yang memproses bahan baku yang menyebar (dispersed) 
b.      Produk yang hanya mempunyai pasar lokal terbatas dengan ongkos          angkut/transport produk relatif tinggi
c.       Industri Jasa
2.      Industri Kecil yang dipengaruhi Proses
a.    Proses manufaktur yang bisa dipisah
b.    Industri Craft atau Industri Presisi
c.    Asembling sederhana, proses pencampuran (mixing), dan proses finishing
 
3.      Industri kecil yang dipengaruhi Pasar
a.       Produk yang beragam (differentiated), yang masing-masing hanya  mempunyai skala ekonomis yang rendah.
b.      Industri yang melayani pasar ukuran kecil
Arti Penting Orientasi Pemasaran
*      Penyebab gagalnya bisnis kecil adalah kurangnya penjualan dan kurangnya daya saing
*      Wirausahawan harus berorientasi konsumen
Langkah untuk merumuskan tujuan bauran produk – pasar :
  • Pemeriksaan kecenderungan penting dalam lingkungan bisnis dari daerah produk – pasar
  • Pemeriksaan kecenderungan pertumbuhan dan kecenderungan keuntungan
  • Pemisahan bidang produk – pasar yang akan menarik ke depan maupun daerah yang akan tertarik
  • Pertimbangan mengenai kebutuhan atau diperlukannya tambahan produk atau daerah pasaran baru pada bauran
  • Derivasi profil bauran produk – pasar optimum namun realistis didasarkan pada kesimpulan yang dicapai pada langkah 1 sampai 4
http://wandi2305.files.wordpress.com/2012/03/matriks-produk-pasar.jpg?w=500&h=257

Kegagalan Didalam Memilih Peluang Bisnis Baru
Ø  Kurangnya obyektivitas
Ø  Kurangnya kedekatan dengan pasar
Ø   Pemahaman kebutuhan teknis yang tidak memadai
Ø  Diabaikannya kebutuhan financial
Ø   Kurangnya diferensiasi produk
Ø   Pemahaman terhadap masalah-masalah hukum yang tidak memadai
Ø  Peluncuran usaha baru
Yang harus dilakukan oleh wirausahawan adalah :
  • Mempertahankan sikap obyektivitas dan selalu mencari gagasan bagi produk atau jasa
  • Dekat dengan segmen pasar yang ingin dimasuki
  • Memahami persyaratan teknis dari produk atau proses
  • Menelusuri secara mendetail kebutuhan finansial bagi pengembangan dan produksi
  • Mengetahui kendala hukum yang diterapkan pada produk atau jasa
  • Menjamin bahwa produk atau jasa menawarkan keuntungan tertentu yang membedakannya dari pesaing
  • Melindungi gagasan kreatif melalui hak paten, hak cipta, merek dagang dan merek jasa
http://temukanpengertian.blogspot.com